HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
Kata Kunci:
Usia Ibu, BBLR, AKBAbstrak
Latar Belakang: WHO mengelompokkan BBLR menjadi 3 macam, yaitu BBLR (1500– 2499 gram), BBLR (1000- 1499 gram), BBLR (< 1000 gram). Sebesar 60– 80% dari Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi, disebabkan karena BBLR. Bayi dengan BBLR memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi lahir yang memiliki berat badan normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Senen. Metode: Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Sampel penelitian ini sebanyak 35 ibu bersalin dengan BBLR. data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang didapatkan dari Rekam medis dan register persalinan di Puskesmas Kecamatan Senen November 2021- Januari 2022. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: Dari 35 jumlah ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah berdasarkan usia ibu menunjukan sebagian besar terjadi pada usia 20-35 tahun yaitu 28 ibu (80.0%) lebih banyak dibanding dengan usia ibu <20 tahun yaitu 5 ibu (14.3%) dan >35 tahun yaitu 2 ibu (5.7%). Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara Usia Ibu (ρ=,854 <0,05) dengan kejadian BBLR. Kesimpulan: Perlu ditingkatkan pelayanan ANC yang menyeluruh dan memberikan KIE secara efektif yaitu memberikan informasi upaya promotif dan preventif kejadian BBLR, khususnya dapat menekankan agar ibu hamil di usia reproduksi aman yaitu usia 20-35 tahun serta melakukan pencegahan secara dini jika ditemukan ibu hamil yang sudah terlanjur hamil pada usia 35 tahun. Sehingga diharapkan mampu menurunkan AKI dan AKB.
Referensi
Andriani, F., Sinta, L. E., Yulizawati, & Insani, A. A. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
Anggrenisa, R. (2018). FAKTOR - Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di Klinik Nurhalma Dan Klinik Pratama Jannah Tembung.
Ariyani, D. E., Achadi, E. L., & Irawati, A. (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Indonesia. Kesmas: National Public Health Journal, 7(2). https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i2.67
Azizah, E. N., Faturahman, Y. & Siti, N. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Studi di RSUD Dr. Soekardjo kota Tasikmalaya). Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia, 17(1), 284-294. https://doi.org/10.37058/jkki.v17i1.3606
Falcao, I. R., Ribeiro-Silva, R. D. C., De Almeida, M. F., Fiaccone, R. L., Dos S. Rocha, A., Ortelan, N., Silva, N. J., Paixao, E. S., Ichihara, M. Y., Rodrigues, L. C., & Barreto, M. L. (2020). Factors associated with low birth weight at term: A population-based linkage study of the 100 million Brazilian cohort. BMC Pregnancy and Childbirth, 20(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12884-020-03226-x.
Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2018). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 7(2), 97-104.f
Heryani, Reni. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Trans Info Media.
Monita, F., Suhaimi, D., & Ernalia, Y. (2015). Hubungan Usia, Jarak Kelahiran, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, 2(2), 1–5.
Nussbaumer-Streit, B., Mayr, V., Dobrescu, A. I., Chapman, A., Persad, E., Klerings, I., Wagner, G., Siebert, U., Christof, C., Zachariah, C., & Gartlehner, G. (2020). Quarantine alone or in combination with other public health measures to control COVID‐19: A rapid review. Cochrane Database of Systematic Reviews, 4. https://doi.org/10.1002/14651858.CD013574
Prawirohardjo, Sarwono. (2012). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Septiani, M., & Ulfa, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Peudada Kabupaten Bireuen. Journal Of Healthcare Technology and Medicine, 4(2), 158-175. https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i2.214